Sabtu, 07 September 2013

MISTIS DANAU SINGKARAK, SUMATRA BARAT

Cerita Mistis Danau Singkarak

Cerita Mistis Danau Singkarak, Solok, Sumatera Barat - Jan mandi-mandi ndak, kini Khutubah duo kali (jangan berenang di danau sebab Khutbah dua kali), begitulan masyarakat yang tinggal dikawasan Danau singkarak mewanti-wanti kepada anaknya. Khutbah dua kali ini maksudnya apabila lebaran Idul fitri dan Idul Adha bertepatan dengan hari Jumat sehingga khutbah dilakukan dua kal, pertama pada saat Shalat I’D dan Shalat Jumat.
Cerita Mistis Danau Singkarak, Solok, Sumatera Barat

Danau Singkarak terletak di Kenagarian Singkarak, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat sekitar 2 jam dari Kota Padang jika ditempuh melalui jalan darat,danau ini dikelilingi gugusan bukit barisan, jika ingin menikmati keindahan panorama Danau ini, ada beberapa titik yang perlu anda singgahi yakni di Daerah Kenagarian Kacang, Paninggahan, Malalo dan Pitalah.
   Dihari-hari libur sekolah, sebelum masuk Ramadhan dan libur idul fitri danau ini sangat ramai dikunjungi oleh warga sekitar danau maupun warga dari daerah tetangga, sehingga tidak jarang lalu lintas sangat padat yang berakibat pada kemacetan. Wisatawan yang berkunjung umumnya hanya sekedar melihat keindahan danau, berenang dan menyusuri danau dengan kapal, Speed Boat yang telah disediakan oleh pengelola dan para pelaku usaha pariwisata. Namun, tidak jarang ditemui pengunjung atau pata wisatawan yang tewas tenggelam atau kapal yang mereka tumpangi terbalik, setidaknya ada beberapa peristiwa kecelakaan yang memakan korban.
   Pada tahun 1970 bertepatan dengan Hari raya idul Fitri yang jatuh pada hari Jumat pukul 12;30, terjadi peristiwa tragis, kapal wisata yang sarat penumpang terbalik 12 wisatawan tenggelam dan tewas. Ada beberapa keanehan yang yang menghinggapi kecelakaan ini, yakni korban tewas umumnya bukan penduduk setempat dan mayat korban umumnya susah ditemui,walau otoritas setempat sudah menerjunkan Tim Sar dan warga sekitar mencari korban yang tenggelam. Danau yang tidak begitu luas dan cukup dangkal menimbulkan keanehan dari Tim Sar dan warga, bagaimana tidak sudah berhari-hari mereka melakukan pencarian namun korban belum juga ditemukan. Sehingga warga menghubungkan dengan hal mistik dan cerita ghaib yang berkembang di Nagari Singkarak tersebut.
   Beberapa hari setelah peristiwa itu maka didatangkan Paranormal untuk melakukan penerawangan, agar dapat melihat keadaan dan posisi korban yang tenggelam, setelah melakukan tahapan ritual,paranormal tersebut menceritakan kepada penduduk hasil terawangannya, dimana para makhluk halus yang mendiami dasar danau marah, karena saat kapal melintasi wilayah mereka (makhluk halus) bertepatan dengan acara kenduri yang sedang berlangsung,sehingga kapal tersebut membuat kenduri yang diadakan oleh makhluk halus itu berantakan. Ucap Paranormal. Makhluk halus itu kata paranormal meminta beberapa syarat kepada paranormal berupa sesajen dan seekor ayam berwarna putih yang disembelih tepat diatas tenggelamnya kapal. Setelah ritual dilakukan korban tenggelam mengapung ke permukaan danau dan semua korban dapat ditemui.
   Sebelum kejadian bebrapa warga sudah mengingatkan kepada kapten kapal dan para penumpang agar tidak beroperasi dan menunggu Shalat Jumat selesai, namun tidak di indahkan oleh sang kapten dan para penumpang peringatan tersebut, karena pada saat itu cerita mistik ini sudah berkembang ditengah warga yang tinggal di Nagari (desa) Singkarak. Tidak jarang pengunjung yang berenang tenggelam, salah seorang warga sekitar danau mengatakan kejadian itu “Danau sedang minta korban” istilah yang dipakai oleh penduduk setempat, dalam waktu dekat ini tidak ada lagi korban karena umumnya danau minta korban sekali setahun. Ujar warga tersebut.
   Namun anehnya, korban-korban yang tenggelam umumnya tidak berasal dari Nagari Singkarak. Orang tua-tua di daerah ini mengatakan bahwa Danau tersebut tidak akan memakan (istilah mereka) orang Singkarak entah kenapa penduduk sini pun tidak tahu alasannya, setidaknya korban-korban yang tenggelam dan tewas tidak ada yang berasal dari penduduk setempat. Dan ia menyarankan jika akan berenang minumlah terlebih dahulu air putih orang singkarak, karena itu sama dengan telah menjadi orang Singkarak dan hindari mandi atau berenang serta menaiki kapal, apabila pada saat itu bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri/Adha jatuh pada hari jumat.
   Beberapa tahun yang lalu juga ada kapal yang terbalik dan korban semua berasal dari luar daerah, dan juga ada Angkutan Travel terjun kedalam Danau juga korbanya tidak ada yang berasal dari warga sekitar (Nagari Singkarak) belum lagi pengunjung yang tenggelam saat berenang juga tidak ada berasal dari Nagari Singkarak. cerita- cerita mistik dan ghaib ini sampai sekarang masih dipercayai sebagian besar masyarakat Singkarak termasuk penulis sendiri yang kebetulan warga asli Nagari Singkarak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar