Senin, 09 September 2013

MITOS DARI SUMATRA BARAT

Mitos Suatu Daerah (Mitos Dareah Sumatera Barat – Minang Kabau)


1. Pengertian Mitos
Mitos adalah satu cerita, pendapat atau anggapan dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu perkara yang pernah berlaku pada suatu masa dahulu, yang kebenarannya belum tentu benar adanya (Harry Lubis, 2009). Mitos, mungkin sama tuanya dengan bahasa itu sendiri. Beberapa mitos dapat bertahan karena memberikan nasehat yang sesuai dengan pengalaman sehari-hari. Namun, banyak mitos, yang meluas salah satunya adalah mitos sekitar kehamilan dan melahirkan, yang terbukti salah atau tidak efektif sesuai dengan kemajuan kedokteran dan teknologi.
2. Mitos Daerah Sumatera Barat – Minangkabau
Palasik, Bagian dari Kekayaan Mitos dan Mistis di Minangkabau
Apakah anda pernah mendengar istilah ” Palasik ” ? Bagi anda yang berasal dari daerah Sumatera Barat tentu sudah akrab dengan istilah ini. Tapi bagi anda yang bukan berasal dari Minangkabau, palasik merupakan istilah yang mungkin asing bagi anda.
Diantara kisah-kisah mistis di Minangkabau seperti gasiang tangkurak, cindaku, sijundai, urang bunian dan lain lain, palasik adalah mitos dan mistis yang masih top sampai sekarang. Menurut cerita yang berkembang secara turun temurun di Minangkabau, palasik adalah orang yang memiliki ilmu hitam tingkat tinggi dan dengan ilmunya ini palasik dipercaya dapat menghisap darah anak-anak, balita bahkan janin yang berada di dalam kandungan. Makanya banyak ibu-ibu di Minangkabau yang merasa takut untuk membawa keluar rumah bayi atau balitanya dan jika memang mendesak biasanya ibu-ibu memasang jimat penangkal pada salah satu bagian tubuh anaknya.
Saya terinspirasi menulis tentang palasik ini adalah karena selama saya berada di kampung ( Padang dan Bukittinggi ), orang-orang tua selalu mengingatkan saya agar hati-hati jika ingin membawa anak saya yang berumur 14 bulan untuk keluar rumah. Jika ingin membawa ke tempat keramaian seperti pasar atau pusat perbelanjaan, acara resepsi pernikahan,hendak lah membawa sambua. Sambua adalah istilah untuk jimat penangkal dan biasanya sambua di dapat dari orang pintar. Menurut para orang tua, bisa jadi palasik ada di antara orang-orang banyak ini. Saya sebagai anak hanya menuruti nasehat mereka saja. Jujur saja, sebetulnya saya percaya tidak percaya dengan keberadaan palasik ini.
Ilmu palasik diyakini sebagai ilmu yang menurun dalam sebuah keluarga. Jika orang tuanya palasik, maka otomatis anaknya juga palasik dengan syarat harus menjalankan sebuah ritual terlebih dahulu. Konon menurut cerita, di masa lampau orang yang memiliki ilmu palasik harus menikah dengan palasik juga, dan mereka terasing hidup dalam komunitas tersendiri. Tapi pada masa sekarang palasik sukar untuk dikenali sehingga mereka bebas hidup dalam masyarakat.
Terdapat 3 spesialisasi jenis palasik. Pertama, palasik spesialis ibu-ibu hamil, palasik ini memakan bayi yang masih berada di dalam kandungan sehingga bayi yang lahir tanpa ubun-ubun bahkan meninggal dunia. Kedua, palasik spesialis bayi dan anak anak balita, palasik ini menghisap darah bayi dan anak-anak. Jika tidak segera tahu dan segera di obati maka si bayi akan sakit-sakitan bahkan sampai meninggal dunia. Ketiga, palasik spesialis makan bayi yang sudah di kubur. Ada juga istilah palasik kuduang, palasik yang memutus kepala dari badannya dalam mempraktekkan ilmu hitamnya. Kuduang dalam bahasa minang berarti potong atau putus.
Cara palasik mengaplikasikan ilmunya adalah dengan menghisap darah melalui ujung jempol kaki mangsanya, menyapa mangsa atau dapat juga dengan menatap dalam-dalam mangsanya. Jika seorang palasik berhasil melakukan aksinya, maka si anak yang jadi mangsanya akan mengalami panas tinggi, kejang-kejang, muntah, diare yang berkepanjangan dan mata yang selalu mengeluarkan kotoran. Apabila tidak segera di obati ke orang pintar maka bisa berakibat fatal, si anak bisa meninggal dunia.
Tak dapat dipungkiri masyarakat Minangkabau meyakini adanya keberadaan palasik. Sehingga kebanyakan ibu-ibu hamil, bayi yang baru lahir dan balita selalu menyertakan jimat penangkal di tubuh mereka agar terhindar dari bahaya palasik.
Nyata atau tidak palasik merupakan bagian dari kekayaan mitos dan mistis yang dimiliki negeri kita ini. Berserah diri dan berlindung kepada-Nya merupakan jalan terbaik agar terhindar dari segala marabahaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar